Sabtu, 26 November 2011

Forum Tanya Jawab 14: Filsafat Pendidikan Matematika

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041


Objek material adalah objek yang dijadikan sasaran menyelidiki suatu ilmu, atau objek yang dipelajari oleh ilmu itu. Objek material filsafat pendidikan matematika adalah pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara umum.
Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek materialnya. Objek formal filsafat pendidikan matematika adalah hakikat (esensi) ilmu pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan, misalnya apa hakikat ilmu pengetahuan matematika, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah, dan apa fungsi ilmu itu bagi manusia.

Mengapa 3+4=7 kontradiktif? (Bagian Kesatu)

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

daya tarik dan tantangan pelajaran matematika memang terletak pada konsep2 yang bersifat dinamis. sebagai pengajar matematika harus mampu menguasai konsep dasar dari matematika sebelum menjelaskan suatu materi ke peserta didik khususnya peserta didik SD dan SMP yang dunianya terikat dengan Ruang dan Waktu. dalam hal ini pembelajaran secara konstektual perlu diterapkan sehingga siswa dapat membedakan ketika diberi masalah tentang penjumlahan 3 apel + 4 apel akan berbeda hasilnya dengan 3 apel + 4 mangga. Dengan demikian siswa akan belajar lebih menyenangkan dan konsep dasar materi yang diajarkan dapat masuk ke jalan pemikiran siswa.

comment tentang RSBI bertema Hantu dan kematian

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

kelas RSBI bertema hantu dan kematian?hal tersebut benar-benar hal yang baru saya dengar. menurut saya siswa-siswa dalam kelas tersebut sangat kreatif dan berani. mereka sudah bosan dengan setting ruang kelas yang biasa dan memunculkan ide yang benar2 berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh siswa smp pada umumnya. saya memberikan apresiasi positif kepada pihak sekolah yang telah memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengapresiasikan apa yang menjadi keinginan siswa2 dalam membuat suasana belajar yang nyaman menurut mereka. dengan adanya kebebasan berkreasi tersebut tentunya siswa akan lebih bertanggung jawab untuk memaksimalkan kegiatan belajar mengajar mereka. jadi siswa sudah mendapatkan pendidikan moral tentang suatu kebebasan yang bertanggung jawab.

Rabu, 23 November 2011

salam dari thailand

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Filsafat melalui pikiran para filsuf

Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Aliran rasionalisme beranggapan bahwa sumber pengetahuan adalah rasio: kebenaran pasti berasal dari rasio (akal). Aliran empirisme, sebaliknya, meyakini pengalamanlah sumber pengetahuan itu, baik yang batin, maupun yang inderawi. Lalu muncul aliran kritisisme, yang mencoba memadukan kedua pendapat berbeda itu.

Descartes adalah pelopor kaum rasionalis, yaitu mereka yang percaya bahwa dasar semua pengetahuan ada dalam pikiran. Ia menegaskan perlunya ada metode yang jitu sebagai dasar kokoh bagi semua pengetahuan, yaitu dengan menyangsikan segalanya, secara metodis. Kalau suatu kebenaran tahan terhadap ujian kesangsian yang radikal ini, maka kebenaran itu 100% pasti dan menjadi landasan bagi seluruh pengetahuan. Tetapi dalam rangka kesangsian yang metodis ini ternyata hanya ada satu hal yang tidak dapat diragukan, yaitu "saya ragu-ragu". Ini bukan khayalan, tetapi kenyataan, bahwa "aku ragu-ragu". Jika aku menyangsikan sesuatu, aku menyadari bahwa aku menyangsikan adanya. Artinya, yang jelas dan terpilah-pilah itulah yang harus diterima sebagai benar. Dan itu menjadi norma Descartes dalam menentukan kebenaran.

Aliran empririsme nyata dalam pemikiran David Hume (1711-1776), yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengetahuan. Pengalaman itu dapat yang bersifat lahiriah, maupun yang batiniah. Oleh karena itu pengenalan inderawi merupakan bentuk pengenalan yang paling jelas dan sempurna. Dua hal dicermati oleh Hume, yaitu substansi dan kausalitas. Hume tidak menerima substansi, sebab yang dialami hanya kesan-kesan saja tentang beberapa ciri yang selalu ada bersama-sama. Dari kesan muncul gagasan. Kesan adalah hasil penginderaan langsung, sedang gagasan adalah ingatan akan kesan-kesan seperti itu. Bagi Hume, "aku" tidak lain hanyalah "a bundle or collection of perceptions (= kesadaran tertentu)".

Dengan kritisisme Imanuel Kant (1724-1804). Kant berpendapat bahwa masing-masing pendekatan benar separuh, dan salah separuh. Benarlah bahwa pengetahuan kita tentang dunia berasal dari indera kita, namun dalam akal kita ada faktor-faktor yang menentukan bagaimana kita memandang dunia sekitar kita. Ada kondisi-kondisi tertentu dalam manusia yang ikut menentukan konsepsi manusia tentang dunia. Kant setuju dengan Hume bahwa kita tidak mengetahui secara pasti seperti apa dunia "itu sendiri" ("das Ding an sich"), namun hanya dunia itu seperti tampak "bagiku", atau "bagi semua orang". Namun, menurut Kant, ada dua unsur yang memberi sumbangan kepada pengetahuan manusia tentang dunia. Yang pertama adalah kondisi-kondisi lahirilah ruang dan waktu yang tidak dapat kita ketahui sebelum kita menangkapnya dengan indera kita. Yang kedua adalah kondisi-kondisi batiniah dalam manusia mengenai proses-proses yang tunduk kepada hukum kausalitas yang tak terpatahkan. Ini bentuk pengetahuan.

Kamis, 10 November 2011

comment elegi obrolan filsafat 2

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

obrolan ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang tergantung pada ruang dan waktu menghasilkan ketidaktentuan. karena kita yang sekarang dengan kita satu detik kemudian adalah berbeda. oleh karena itu untuk mengasilkan kepastian dalam filsafat maka tambahkanlah ruang dan waktu. 2jari  + 3jari = 5 jari tergantung ruang dan waktu maka akan menghasilkan suatu kepastian,

comment elegi menggapai bicara

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

bicara itu adalah awal dan akhir. awal dari kata-kata dan akhir dari kata-kata juga. bicara memiliki dimensi lebih tinggi dari kata-kata,. dimensi yang lebih tingggi dari bicara adalah bahasa. sedangkan dimensi bicara dan tulisan adalah sama. jadi bahasa, bicara dan tulisan, dan kata-kata akan selalu berurutan. bahasa akan mendahului bicara, dan bicara akan mendahului kata-kata.

comment elegi obrolan filsafat

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

obrolan ini menunjukkan bahwa filsafat itu tergantung ruang dan waktu dan pemahaman sesorang itu juga tergantung ruang dan waktu. pemahaman orang itu juga berlevel ada yang berada pada level material seperti pertanyaan dimana orang jual sate, atau bahkan pada level spritual, seperti pernyataan bahwa 10/tak hingga maka diampuni dosamu.

comment elegi menggapai sepi

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Sepi itu relatif, tergantung ruang dan waktu. Sepi itu ramai dan ramai itu sepi. sepi itu lagi-lagi adalah awal dan akhir, dia mengakhiri ramai dan dia mengawali ramai. sepi bisa bermanfaat bisa juga merugikan.sepi bisa disukai sekaligus dibenci. Sepi itu dibutuhkan sekaligus dicampakkan. begitulah pemahamanq tentang sepi

comment elegi makna senin

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Senin itu adalah awal sekaligus akhir, dia mengawali satu minggu dan mengakhiri satu minggu. Senin itu suka sekaligus duka, dia disukai oleh sebagian orang yang sudah bosan dengan selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu dan minggu, namun ia tidak disukai karena dia merupakan awal dari rutinitas.

elegi menggapai karakter

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

karakter bisa digambarkan sebagai sifat manusia pada umumnya dimana manusia mempunyai banyak sifat yang tergantung dari faktor kehidupannya sendiri.Karakter seperti:

    Pemarah
    Sabar
    Ceria
    Pemaaf

Dan banyak lainnya karena setiap manusia pasti mempunyai karakter yang berbeda.Manusia sebagai makhluk individu-sosialis mempunyai karakter sosial yang kuat berbeda dengan makhluk-makhluk hidup lainnya.Karakter Bisa disebut juga (Karakteristik), ataupun dalam bahasa inggris (charateristic).Untuk menunjukan ekstitensi dirinya manusia pasti mempunyai ciri khas karakter sendiri-sendiri.

elegi pemberontakan para logos

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

logos itu adalah bagaimana kita selalu berpikir untuk mencari suatu kebenaran diatas kebenaran. logos itu akan kalah dengan mitos, jika kita sudah tidak mau berpikir maka kita sudah menjadi mitos. karena mitos itu kebenarnnya tidak dapat diganggu gugat.
jika ingin terus berkembang maka jadilah logos. karena logos tidak akan pernah berhenti berpikir untuk selalu mencari kebenaran.

elegi menggapai paradoks

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Paradoks itu tidak jauh berbeda dengan kontradiksi, jadi paradoks akan selalu mengkontradiksikan segala sesuatu sehingga dia tidak lagi mengakui dirinya itu dia. jika sudah demikian maka akan terjadi konflik dalam diri seseorang untuk terus mengkontradiksikan dirinya atau dia akan tetap mengaku bahwaa dia itu adalah dia.

elegi menggapai keputusan

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Keputusan itu ternyata berlevel mulai dari keputusan yang sangat bagus, keputusan yang bagus, keputusan yang merugikan sampai kepada tidak bisa mengambil keputusan. tingkat keputusan itu tergantung dari keilmuan sseorang, jika orang itu berilmu maka dia bisa mengambil keputusan yang memiliki level tinggi, jika ilmunya sangat kurang maka keputusan yang diambil berada pada level yang paling rendah. dan jika dia tidak berilmu maka dia tidak bisa mengambil keputusan. karena keputusan hanya bisa diambil dengan pemikiran dan pemikiran itu dihasilkan dari ilmu pengetahuan.

Rabu, 09 November 2011

comment elegi menggapai kebijaksanaan

Muahammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

kebijakasanaan itu relatif, seseorang yang merasa bijak bisa jadi lingkungannya mengatakan bahwa di sangat tidak bijak, sedangkan seseorang yang merasa tidak bijak, bisa jadi lingkungannya mengatakan bahwa dia sangat bijak, kedua hal tersebut ada baiknya, karena dengan anggapan orang bahwa kita tidak bijak maka kita akan selalu melakukan instropeksi diri, sedangkan jika oranglain menganggap kita bijak berrti kita perlu meningkatkan dimensi kebijaksanaan kita.

comment elegi pikiran ikhlas

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Ikhlas dalam filsafat menunjukkan bahwa kita mau menerima secara terbuka apa yang terdapat dalam filsafat, dan kita juga mau melaksanakan sesuatu yang mengarah kepada filsafat. contoh nya dalam membaca elegi ini jika tidak ikhlas maka tidak usah membaca karena jika ikhlas membaca elegi ini maka secara tidak sadar kita juga ikhlas dalama membagun filsafat dalam diri kita.

comment elegi menggapai pondamen

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

bisa saya simpulkan bahwa orang yang tidak bisa menemukan sebuiah permulaan adalah kaum antifoundamentalisme, dengan menganalogikan hal tersbut maka sikap seseorang yang selalu berpikir sedalm-dalamnya merupakan kaum tersebut. karena orang selalu berpikir sedalam-dalamnya akan selalu mencari seuatu yang lebih mendasar atau mengakar dari sesuatu yang dicari jika dia telusuri terus menerus maaka dia akan terus menemukan sesuatu yang lebih dalam dari yang terdalam. artinya setipa permulaan itu juga selalu mempunyai permulaan.

comment elegi patung filsafat

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Patung filsafat merupakan manifestasi dari segala perilaku manusia dengan segudang keangkuhannya untuk selalu mempertahankan apa yang menjadi keahliannya. Selain itu patung filsafat ini juga menjadi cermin atas segala perilaku manusia.
seorang yang menilai dirinya bijaksana harus melihat patung filsafat agar dia dapat memahami dirinya. sehingga ketika dia membijaksanakan kebijakasanaannya, dia tidak membuat pihak lain merasa bahwa dia tidak bijaksana. begitu juga dengan patung filsafat, adalah gambaran bahwa seseorang yang merasa menjadi pemimpin akan selalu berusaha melakukan segala cara sehingga orang lain melihat dia tetap layak untuk memimpin.

comment elegi menggapai daerah imajuiner

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

saya masih bingung dengan daerah imajiner yang dimaksud!
Namun saya sedikit memahami tentang ilmu menurut berbagai pandangan manusia. Ternyata ilmu itu memberikan sebuah manfaat bagi siapapun dan dimana pun karena ilmu selalu memberikan manfaat. Ilmu bagi sebagian kalangan yang terkenal dengan sebutan orang awam adalah bagaimnana memanifestasikan ilmu menjadi sesuatu yang memberi manfaat bagi dirinya dan bagi orang lain sebagai wujud kesuksesan usahanya.

comment elegi menggapai harmonis

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

dalam elegi ini harmoni diartikan dengan segala sesuatu yang positif yang bernilai baik yang tidak keluar dari sistem. Jadi bisa saya simpulkan bahwa harmoni itu adalah menyeleraskan segala sesuatu dalam konteks yang sama dan bernilai positif, lalu bagaimana jika menyelaraskan segala sesuatu yang bernilai negatif apakah itu juga bersifat harmonis. jika tidak mengapa? karena scara hakekat harmonis itu adlah selaras.

comment elegi bukan benar dan bukan salah

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Bukan benar dan bukan salah adalah sesuatu yang belum bisa dikatakan benar atau salah, sesuatu yang bukan benar dan bukan salah disebabkan oleh 2 hal, yaitu karena memang tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah atau memang dia belum bisa dipastikan benar dan salah.
namun bukan benar bisa jadi dia salah atau bukan salah, sedangkan bukan salah itu bisa jadi dia benar atau bukan benar. dalam matematika sesuatu yang bukan benar dan bukan salah adalah kalimat terbuka.

comment elegi wawancara orang berambut putih

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

elegi merupakan salah satu cara bagaimana belajar filsafta secara induktif, karena belajar filsafat menggunakan elegi ini menggunakan kasus-kasus yang didasarkan padapengalaman pak marsigit yang membutuhkan pemikiran-pemikiran filsafat yang tidak disadarioleh pembaca, dan pada akhirnya pembaca dan pemberi komen memahami bahwa sejak mereka mulai membaca huruf pertama dari suatu elegi maka sejak itulah dia mulai berfilsafat meskipun sebagai pemula masih berfilsafat pada level terendah.

comment elegi biasa dan tidak biasa

Muhammad Istiqlal (S2 pmat C)
11709251041

Biasa dan tidak biasa itu ternyata kontradiksi, jadi kenapa yang biasa itu menjadi tidak biasa karena belum terbiasa, sedangkan kenapa yang tidak biasa itu menjadi karena sudah terbiasa. Jadi membiasakan sesuatu yang biasa itu merupakan satu-satunya cara dalam rangka mebiasakan sesuatu yang biasa.

comment elegi bagawat menggapi kesempatan

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709241041

Kesempatan merupakan sesuatu yang sangat berharga, jika seseorang diberikan suatu kesempatan, maka janganlah menyia-nyiakannya, karena dengan tidak menyia nyiakan kesempatan itu maka dia sebenar-benarnya sedang membangun dirinya melalui hati dan pikirannya, jika kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik maka seseorang akan mengetahui keberadaan dirinya yang sesungguhnya sehingga dia menyadari kelebihan dan kelamahannya, jika sudah seperti ini hilanglah kesombongan-kesombongan dalam dirinya.

comment elegi pemberontakan para beda

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Tidak Beda dalam konteks pendidikan adalah bagaimana kita memperlakukan peserta didik itu setara, Namun jika tanpa adanya beda bagaimana kita menyiapkan model pembelajaran yang pas untuk mereka, karena model pembelajaran A belum tentu cocok untuk si B namun cocok untuk si C. jadi beda yang tidak beda adalah jangan pilih kasih terhadap siswa. Namun beda yang sebenar-benarnya beda adalah bagaimana mendidik seorang peserta didik sesuai dengan porsinya masing2..

comment elegi jebakan filsafat

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Sesungguhnya semua filsuf itu terjebak dalam filsafatnya sendiri (saya kutip dari perkataan pak marsigit ketika kulia) karena saya pernah menanyakan bagaimana jika seorang filsuf terjebak dalam filsafatnya sendiri. ya memang semua filsuf secara tidak sdar terjebak dalam filsafatnya sendiri. Karena berfilsafat itu olah pikir, hasil olah pikir yang menurut orang tersebut benar tapi bisa jadi menurut orang lain salah. jadi dalam hal seperti ini seorang filsuf yang berfilsafat adalah dalam rangka membangun jebakan untuk dirinya sendiri.

comment elegi pikiran dan hati jernih

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Pikiran dan Hati itu memiliki dimensi yang berbeda. Filsafat yang dalam filsafat yang menjadi fokus utama karena esensi dari filsafat adalah olah pikir. jika pikiran sudah di luar batas hati maka segeralah mohon ampun. Karena dimensi hati lebih tinggi daripada dimensi pikiran, jadi jika hati sudah jernih maka serta merta pikiran juga jernih, jika pikiran jernih belum tentu hati juga jernih, karena dimensi pikiran lebih rendah dari dimenasi hati.

comment elegi menggapai awal dan akhir

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

sesungguhnya yang awal itu jg yang akhir, karena setiap setiap di mulai sesuatu maka ada hal lain yang juga di akhiri, namun itu bukan berarti awal = akhir, karena keduanya memang jelas bedanya. akhir itu akibat dari adanya awal, sedangkan awal itu juga akibat dari akhir. sesuatu yang berawal pasti mempunyai akhir sesuatu yang berakhir itu juga pasti berawal dari sebuah permulaan.

Kamis, 03 November 2011

comment elegi perbincangan para sama

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Karena dunia ini sesungguhnya selalu terikat ruang dan waktu, jika kita membicarakan dua hal atau lebih berada pada level material makan tidak akan ada yang sama, Namun jika kita membicarakan dua atau lebihj objek pada level Normatif. makan akan ditemukan banyak sekali kesamaan dari objek2 tersebut. Karena pemikiran tidak terikat ruang dan waktu.

comment elegi perbincangan para tepat

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Saya merasa elegi menangkap beda erat hubungannya dengan elegi ini. Karena Ketepatan itu sebenarnya juga berbeda tergantung kepentingan mana yang ingin didukung. jika Tepat itu dapat menguatkan suatu kepentingan maka tepat itu akan dipertahankan. Namun jika tepat tersebut tidak menguatkan kepentingan yang lain, maka ada beberapa pihak yang menilai hal tersebut tidak tepat. Sesuatu secara bersamaan bisa bersifat Tepat dan Tidak Tepat. Karena Ketepatan itu tergantung ruang dan waktu.

comment elegi menggapai anomali

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Anomali itu sesungguhnya adalah pengecualian, pengecualian terhadap sesuatu yang sebenarnya dikecualikan untuk kepentingan tertentu. jika kepentingan itu dapat didukung oleh suatu pengecualian. maka anomali akan digunakan. karena pengecualian itu sebenarnya mempertentangkan dua hal yang bernilai negatif atau dua hala bernilai positif. Negatif dikalikan dengan negatif akan positif. namun anomali ini tidak dapat digeneralisasikan untuk semua kasus. hanya kasus yang unik yang mungkin bisa diselesaikan dengan anomali. begitulah pemahaman saya terhadap anomali. semoga saya tidak terjebak

comment elegi menggapai elegi

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

jika elegi menggunakan bahasa konstatif, maka comment terhadap elegi juga menggunakan bahasa konstatif. oleh karena itu saya akan menggunakan bahasa konstatif. Elegi ini menjadi sebuah ajang refeleksi diri yang sebenarnya dialami oleh penulis, kemudian pembaca mencoba mereduksi kan terhadap diri pembaca. jika elegi yang disampaikan tidak dapat direduksi oleh pembaca, maka pembaca bukan berarti tidak dapat merefleksikan diri penulis kedalam pikiran pembaca. Namun pembaca merasa pikirannya tidak dapat menggapai elegi yang dituliskan oleh penulis, sang aktor utama dalam elegi.

comment elegi menggapai beda

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Beda itu tidak untuk dipertentangkan, beda itu untuk didekatkan kemudian saling melengkapi. 2 hal yang kembar itu juga berbeda karena tidak ada didunia ini yang sama, perbedaan itu yang memberi ciri sesuatu, jika sesuatu berciri sama, maka akan dicari perbedaanya, kemudian mereka akan saling melengkapi. Beda itu juga tergantung ruang dan waktu. Diriku saat ini berbeda dengan diriku sepersekian detik kemudian. Begitulah beda yang sesungguh2nya beda.

comment elegi menggapai keliru

Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
11709251041

Kekeliruan manusia terjadi karena keterbatasan manusia, keliru bisa disebabkan dua hal, karena tidak tahu, atau memang sengaja untuk keliru. keliru yang relatif itu juga disebabkan oleh karena tahu dan tidak tahu, seseorang yang keliru bisa jadi tidak keliru dimata orang lain, karena kekeliruan itu menguntungkan maka keliru itu dianggap benar, analog dengan itu kebenaran bisa dijadikan sesuatu yang keliru karena kebenaran tidak menguntungkan beberapa pihak. Keliru itu ternyata pada level normatif masih belum bisa dinyatakan keliru, keliru yang sesungguhnya keliru adalah keliru yang bersifat mutlak, yaitu keliru yang dimata Tuhan. Rugi atau untung jika itu keliru maka itu pasti bernilai salah